Pendidikan tidak selalu harus berlangsung di sekolah formal. Ada kalanya pengetahuan bisa kamu dapatkan dimana saja, termasuk di kolong jembatan.
Bahkan meski pria ini tidak tamat kuliah, ini tidak menghalanginya untuk berbagi ilmu. Buktinya, apa yang dilakukannya ini jauh lebih besar daripada meraih sarjana.
Adalah Rajesh Kumar Sharma yang sempat mengenyam pendidikan tiga tahun, tetapi tidak berhasil mendapat ijazah perguruan tinggi karena kendala biaya. Meski bukan seorang sarjana, ini tidak menghalanginya untuk berbagi ilmu.
Pemiliki toko kelontong ini selalu berangkat tiap hari menuju Yamuna Bank Metro Station, tetapi bukan untuk naik kereta. Tujuan utamanya adalah ke kolong jembatan di area stasiun Delhi. Murid-muridnya belajar di sana. Yang tersedia di sini hanyalah sebuah tembok yang dicat hitam hingga menyerupai papan tulis, sementara para murid belajar lesehan seadanya di tanah. Disinilah dia mengajar anak-anak yang berasal dari daerah kumuh sekitar stasiun.
Tekadnya ini berawal dari keinginannya untuk bisa memasukkan anak didiknya ke sekolah negeri. Dia tidak ingin mereka mengulang nasib sama seperti dirinya. Karena itu, tidak hanya sekedar baca tulis, dia juga mengajar bahasa Inggris, Hindi, sains, matematika, sejarah, dan geografi pada mereka.
Sekolah kolong jembatan ini berdiri mulai dari tahun 2007. Saat itu dia pontang panting mencari tempat belajar yang memadai namun tidak menghabiskan banyak biaya. Saat itu, dia hanya bisa mendapatkan ruang kelas berupa kolong jembatan, muridnya pun hanya dua orang.
Lama kelamaan, aktivitas Sharma dan murid-muridnya dikenal luas hingga diliput berbagai media di India. Banyak yang datang untuk mengulurkan tangan berupa bantuan buku pelajaran dan buku tulis, serta tenaga pengajar sukarela. Namun pemerintah belum memberikan respon apapun.
Sampai sekarang, dia sudah mengajar lebih dari 200 anak jalanan. Sebagian besar berhasil lolos tes masuk di berbagai sekolah pemerintah, sesuai keinginannya.
[sumber : merdeka.com]
Bahkan meski pria ini tidak tamat kuliah, ini tidak menghalanginya untuk berbagi ilmu. Buktinya, apa yang dilakukannya ini jauh lebih besar daripada meraih sarjana.
Adalah Rajesh Kumar Sharma yang sempat mengenyam pendidikan tiga tahun, tetapi tidak berhasil mendapat ijazah perguruan tinggi karena kendala biaya. Meski bukan seorang sarjana, ini tidak menghalanginya untuk berbagi ilmu.
Pemiliki toko kelontong ini selalu berangkat tiap hari menuju Yamuna Bank Metro Station, tetapi bukan untuk naik kereta. Tujuan utamanya adalah ke kolong jembatan di area stasiun Delhi. Murid-muridnya belajar di sana. Yang tersedia di sini hanyalah sebuah tembok yang dicat hitam hingga menyerupai papan tulis, sementara para murid belajar lesehan seadanya di tanah. Disinilah dia mengajar anak-anak yang berasal dari daerah kumuh sekitar stasiun.
Tekadnya ini berawal dari keinginannya untuk bisa memasukkan anak didiknya ke sekolah negeri. Dia tidak ingin mereka mengulang nasib sama seperti dirinya. Karena itu, tidak hanya sekedar baca tulis, dia juga mengajar bahasa Inggris, Hindi, sains, matematika, sejarah, dan geografi pada mereka.
Sekolah kolong jembatan ini berdiri mulai dari tahun 2007. Saat itu dia pontang panting mencari tempat belajar yang memadai namun tidak menghabiskan banyak biaya. Saat itu, dia hanya bisa mendapatkan ruang kelas berupa kolong jembatan, muridnya pun hanya dua orang.
Lama kelamaan, aktivitas Sharma dan murid-muridnya dikenal luas hingga diliput berbagai media di India. Banyak yang datang untuk mengulurkan tangan berupa bantuan buku pelajaran dan buku tulis, serta tenaga pengajar sukarela. Namun pemerintah belum memberikan respon apapun.
Sampai sekarang, dia sudah mengajar lebih dari 200 anak jalanan. Sebagian besar berhasil lolos tes masuk di berbagai sekolah pemerintah, sesuai keinginannya.
[sumber : merdeka.com]
0 Response to "Luar Biasa ! Gagal Jadi Sarjana Pria Ini Buat Sekolah Gratis Untuk Masyarakat Miskin"
Posting Komentar