Sebuah studi oleh para peneliti Universitas Harvard menunjukkan fakta mengejutkan soal kopi. Studi itu menyimpulkan, minum tiga hingga lima gelas kopi dalam sehari dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung, bunuh diri, diabetes, maupun parkinson.
Dikutip Dream dari ABC News, Selasa 17 November 2015, kopi yang mengandung kafein maupun yang sudah di-dekafeinasi bisa memberi manfaat bagi manusia. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Circulation edisi terbaru yang terbit bulan November ini.
Penelitian ini membandingkan orang yang tidak minum kopi dengan orang yang minum kopi kurang dari dua gelas sehari (moderat), dan dengan orang yang minum kopi lebih dari lima gelas dalam sehari.
Penelitian ini memang tidak menemukan bukti sebab-akibat kopi dan kemungkinan pengurangan risiko dari penyakit tertentu. Namun studi ini menemukan hubungan yang jelas dengan hasil penelitian sebelumnya --yang masih harus diteliti lagi oleh para ilmuwan.
“Senyawa bioaktif dalam kopi mengurangi resistensi insulin dan peradangan sistimatis,” kata Ming Ding, penulis penelitian itu, yang juga seorang doktor di Departemen Gizi Universitas Harvard.
“Itu bisa menjelaskan beberapa temuan kami. Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki mekanisme biologis yang memproduksi efek ini,” tambah dia.
Dalam studi kali ini, peneliti tidak menemukan efek perlindungan terhadap kanker bagi manusia. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dan risiko lebih rendah terhadap kanker tertentu.
Studi ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari tiga kelompok besar, termasuk sekitar 300.000 perawat dan pekerja kesehatan profesional lainnya, yang setuju menjawab pertanyaan tentang kondisi kesehatan dan kebiasaan mereka dalam kurun 30 tahun terakhir.
“Pada seluruh populasi di penelitian ini, konsumsi kopi moderat (sedang, tak lebih dari dua gelas sehari) dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung, diabetes, penyakit neurologis seperti penyakit parkinson, dan bunuh diri,” demikian laporan studi ini.
Para peneliti juga menimbang faktor lain dalam meneliti populasi, seperti kebiasaan merokok, indeks massa tubuh, olahraga, konsumsi alkohol, dan makanan. Meski demikian, kesahihan hasil penelitian ini masih dipertanyakan. Karena survei ini hanya didasarkan pada perilaku yang dilaporkan sendiri oleh populasi yang diteliti.
Dan... banyak ahli memperingatkan bahwa kopi mungkin tidak cocok untuk beberapa orang. Konsumsi kopi boleh saja dimasukkan ke dalam bagian menu sehari-hari kita. “Namun, populasi tertentu, seperti wanita hamil dan anak-anak, harus berhati-hati tentang asupan kafein yang tinggi dari kopi atau minuman lain,” kata Frank Hu, profesor gizi dan epidemologi Harvard.
sumber : http://www.dream.co.id/culinary/ilmuwan-harvard-ungkap-fakta-mengejutkan-tentang-kopi-151117i.html
Dikutip Dream dari ABC News, Selasa 17 November 2015, kopi yang mengandung kafein maupun yang sudah di-dekafeinasi bisa memberi manfaat bagi manusia. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Circulation edisi terbaru yang terbit bulan November ini.
Penelitian ini membandingkan orang yang tidak minum kopi dengan orang yang minum kopi kurang dari dua gelas sehari (moderat), dan dengan orang yang minum kopi lebih dari lima gelas dalam sehari.
Penelitian ini memang tidak menemukan bukti sebab-akibat kopi dan kemungkinan pengurangan risiko dari penyakit tertentu. Namun studi ini menemukan hubungan yang jelas dengan hasil penelitian sebelumnya --yang masih harus diteliti lagi oleh para ilmuwan.
“Senyawa bioaktif dalam kopi mengurangi resistensi insulin dan peradangan sistimatis,” kata Ming Ding, penulis penelitian itu, yang juga seorang doktor di Departemen Gizi Universitas Harvard.
“Itu bisa menjelaskan beberapa temuan kami. Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki mekanisme biologis yang memproduksi efek ini,” tambah dia.
Dalam studi kali ini, peneliti tidak menemukan efek perlindungan terhadap kanker bagi manusia. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dan risiko lebih rendah terhadap kanker tertentu.
Studi ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari tiga kelompok besar, termasuk sekitar 300.000 perawat dan pekerja kesehatan profesional lainnya, yang setuju menjawab pertanyaan tentang kondisi kesehatan dan kebiasaan mereka dalam kurun 30 tahun terakhir.
“Pada seluruh populasi di penelitian ini, konsumsi kopi moderat (sedang, tak lebih dari dua gelas sehari) dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung, diabetes, penyakit neurologis seperti penyakit parkinson, dan bunuh diri,” demikian laporan studi ini.
Para peneliti juga menimbang faktor lain dalam meneliti populasi, seperti kebiasaan merokok, indeks massa tubuh, olahraga, konsumsi alkohol, dan makanan. Meski demikian, kesahihan hasil penelitian ini masih dipertanyakan. Karena survei ini hanya didasarkan pada perilaku yang dilaporkan sendiri oleh populasi yang diteliti.
Dan... banyak ahli memperingatkan bahwa kopi mungkin tidak cocok untuk beberapa orang. Konsumsi kopi boleh saja dimasukkan ke dalam bagian menu sehari-hari kita. “Namun, populasi tertentu, seperti wanita hamil dan anak-anak, harus berhati-hati tentang asupan kafein yang tinggi dari kopi atau minuman lain,” kata Frank Hu, profesor gizi dan epidemologi Harvard.
sumber : http://www.dream.co.id/culinary/ilmuwan-harvard-ungkap-fakta-mengejutkan-tentang-kopi-151117i.html
0 Response to "Ilmuwan Harvard Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Kopi"
Posting Komentar