Alquran dikenal sebagai Kitab Suci umat Islam, yang didalamnya terdapat petunjuk, pedoman serta hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah kepada manusia. Selain itu, Alquran ternyata bisa dijadikan sebagai obat atau penawar bagi seseorang yang terkena penyakit.
Hal ini Allah terangkan dalam surat berikut:
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." [QS. Yunus ayat 57]
Ternyata, hal itu memang benar adanya. Para peneliti banyak melakukan penelitian tentang Alquran, dan hasilnya memang sungguh mengejutkan.
Seorang peneliti asal Belanda bernama Vander Hoven pernah memberikan sebuah pernyataan mengejutkan. Ia berkata, "Muslim yang dapat membaca bahasa Arab dan yang membaca Al Qur’an secara teratur dapat melindungi diri dari penyakit psikologis.".
Dan di tahun 2009 lalu, Abdullah dengan disertasinya yang berjudul "The Effects of Reading the Holy Qur’an on Muslim Students’ Heart rate, Blood Pressure and Perceived Stress Levels" juga pernah mengungkapkan temuan dari seorang peneliti dari Universitas Salford, Yucel Salih pada tahun 2007.
Dalam temuan itu dilaporkan bahwa ada pengaruh dari bacaan Alquran dalam tubuh manusia. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 30 sarjana Muslim jurusan psikologi dari Universitas Salford, yang masing-masing 15 laki-laki dan 15 perempuan.
Percobaan pertama dilakukan dengan dibagi menjadi dua tahap, pertama peserta di tes denyut jantung, tekanan darah dan stres sebelum membaca dan setelah membaca Surah Alam Nashrah dan Surah Al Rahman.
Kemudian pada tahap kedua, denyut jantung, tekanan darah, dan stres diukur sebelum dan setelah membaca materi non-religius yang ditulis dalam Bahasa Arab.
Data analisa tersebut menggunakan dua faktor yaitu Anova dan Post-Hoc Analysis. Dari percobaan tersebut ditemukan bahwa peserta yang membaca surah Alquran tadi mengalami penurunan denyut jantung, tekanan darah, dan tingkat stres.
Dari hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa membaca Alquran sangat bermanfaat bagi kesehatan psikologis dan fisiologis bagi yang membacanya. Sementara itu, efek tersebut tidak dapat ditemukan di pembacaan bahan non-religius yang ditulis dalam bahasa yang sama sebagai Al-Quran.
Ada 3 jenis syaraf yang diaktifkan dalam tubuh saat membaca maupun mendengarkan Alquran. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan dalam International Conference on Cross Cultural Collaboration in Nursing for Sustainable Development di Bangkok, Thailand, pada 9-10 September 2013 lalu dan mendapatkan apresiasi positif dari peserta konferensi yang mayoritas beragama non-Islam dan lulusan akademik tingkat S2 dan S3.
Dari penelitian tersebut kita bisa simpulkan bahwa Alquran, selain menjadi Kitab Suci umat Islam, ia juga dapat menjadi obat bagi segala penyakit. Sesuai dengan ayat Alquran berikut ini:
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." [QS. Al-Isra' ayat 82].
[sumber : makintau.com]
Hal ini Allah terangkan dalam surat berikut:
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." [QS. Yunus ayat 57]
Ternyata, hal itu memang benar adanya. Para peneliti banyak melakukan penelitian tentang Alquran, dan hasilnya memang sungguh mengejutkan.
Seorang peneliti asal Belanda bernama Vander Hoven pernah memberikan sebuah pernyataan mengejutkan. Ia berkata, "Muslim yang dapat membaca bahasa Arab dan yang membaca Al Qur’an secara teratur dapat melindungi diri dari penyakit psikologis.".
Dan di tahun 2009 lalu, Abdullah dengan disertasinya yang berjudul "The Effects of Reading the Holy Qur’an on Muslim Students’ Heart rate, Blood Pressure and Perceived Stress Levels" juga pernah mengungkapkan temuan dari seorang peneliti dari Universitas Salford, Yucel Salih pada tahun 2007.
Dalam temuan itu dilaporkan bahwa ada pengaruh dari bacaan Alquran dalam tubuh manusia. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 30 sarjana Muslim jurusan psikologi dari Universitas Salford, yang masing-masing 15 laki-laki dan 15 perempuan.
Percobaan pertama dilakukan dengan dibagi menjadi dua tahap, pertama peserta di tes denyut jantung, tekanan darah dan stres sebelum membaca dan setelah membaca Surah Alam Nashrah dan Surah Al Rahman.
Kemudian pada tahap kedua, denyut jantung, tekanan darah, dan stres diukur sebelum dan setelah membaca materi non-religius yang ditulis dalam Bahasa Arab.
Data analisa tersebut menggunakan dua faktor yaitu Anova dan Post-Hoc Analysis. Dari percobaan tersebut ditemukan bahwa peserta yang membaca surah Alquran tadi mengalami penurunan denyut jantung, tekanan darah, dan tingkat stres.
Dari hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa membaca Alquran sangat bermanfaat bagi kesehatan psikologis dan fisiologis bagi yang membacanya. Sementara itu, efek tersebut tidak dapat ditemukan di pembacaan bahan non-religius yang ditulis dalam bahasa yang sama sebagai Al-Quran.
Ada 3 jenis syaraf yang diaktifkan dalam tubuh saat membaca maupun mendengarkan Alquran. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan dalam International Conference on Cross Cultural Collaboration in Nursing for Sustainable Development di Bangkok, Thailand, pada 9-10 September 2013 lalu dan mendapatkan apresiasi positif dari peserta konferensi yang mayoritas beragama non-Islam dan lulusan akademik tingkat S2 dan S3.
Dari penelitian tersebut kita bisa simpulkan bahwa Alquran, selain menjadi Kitab Suci umat Islam, ia juga dapat menjadi obat bagi segala penyakit. Sesuai dengan ayat Alquran berikut ini:
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." [QS. Al-Isra' ayat 82].
[sumber : makintau.com]
0 Response to "Membaca Alquran Ternyata Sehatkan Jasmani dan Rohani"
Posting Komentar